RESUME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH
Nama Kelompok :
Mirna Diana Pulungan :11744202419
Tesia Putri Pratami :11744200472
Yunita Pirahmi : 11744202775
Ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Sistem informasi manajemen dakwah adalah kumpulan komponen atau subsistem informasi yang saling berhubungan dan mendistribusikan informasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi atau aktifitas dakwah. System informasi manajemen dakwah adalah suatu proses pendekaan yang terorganisir dan terencana dengan menggunakan fasilitas teknologi computer untuk memberikan informasi yang tepat, sistematis, dan jeklas serta dapat memberikan kemudahan dalam proses manajemen dakwah.
System informasi manajemen sngatlah tepat jika dijadikan media untuk mengembangkan misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabliq akbar pun kita bisa mengembangkan misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabliq akbar pun kita bisa menyebar luaskan dakwah ini kepada masyarakat dunia. Dan ini karena kemajuan teknologi yang ada. Ini dapat meringankan bagi organisasi dakwah karena dana yang digunakan pun relative murah,
Konsep System Informasi Manajemen Dakwah
Defenisi Sistem
Defenisi system menurud para ahli :
Murdick dan rass (1993) mendefenisikan system sebagai seperangkat elemen yang di gabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan bersama.
Menurud sofi (1996) system terdiri dari unsur-unsur seperti masukan atau (input), pengelolaan (processing), serta keluaran (output)
Mc leod (1995) mendefenisikan system sebagai sekelompok elemen yang integrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, sumber daya yng mengalir dari output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik, maka dihubungkan dengan mekanisme control.
Defenisi Informasi
Beberapa defenisi informasi menurud para ahli :
Jogianto (2008) informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainnya.
Sutarman (2009) informasi adalah sekumpulan fakta atau data yang diorganisasikan dengan cara tertentu, sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
Krismiaji dan zobaer (2005) informasi adalah data yang telah di organisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.
Defenisi system informasi manajemen dakwah
System informasi manajemen dakwah adalah sebuah system informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Menurut Gordo B Davis bahwa system informasi manajemen dakwah adalah sebuah system pemakai yang terintegrasi yag menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen dakwah dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi manajemen dakwah.
Manfaat system informasi manajemen dakwah
Organisasi dakwaaah menggunakan system informasi untuk memudahkan mengelola-mengelola transaksi , dan mengurangi biaya dalam pengeluaran organisasi.
Mengembangkan perencanaan yang efektif
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung system informasi.
Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi
Kerangka dasar pengambilan keputusan
Pengertian pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam hal manajemen, adda beberapa penjelasan tentang pengambilan keputusan:
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang diperlukan pada kondisi ketidakpastian dan penuh resiko.
Pengambilan keputusan merupakan proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi relevan dan menganalisis data, baik oleh manajer secara relevan dan menganalisis data, baik oleh manajer secara individual maupun tim, dalam upaya mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnis.
Tipe-tipe pengambilan keputusan
Keputusan terprogram (programed decision)
Keputusan tidak terprogram (nonprogramed decision)
Keputusan setengah terprogram
Tahap pengambilan keputusan
Tahap pemahaman atau pemikiran
Tahap perancangan
Tahap pemilihan
Teknologi System Informasi
Pengertian teknologi informasi
Pengertian teknologi informasi menurud para ahli :
Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. (hag and keen, 1996)
Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. (lucas, 2000)
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. (William dan sawyer, 2003)
Fungsi teknologi informasi
Fungsi capture
Fungsi processing
Fungsi generation
Fungsi storage dan retrieval
Fungsi transmission
Tujuan teknologi informasi
Untuk memecahkan masalah
Membuka kreativitas
Teknologi informasi efektif dan efisien
Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Penerapan pengembangan sistem informasi pada organisasi dakwah
Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Tahapan pengembangan SIMD
Prencanaan sistem
Analisis sistem
Desain atau perencanaan sistem
Implementasi sistem
Pendekatan pengembangan SIMD
Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit
Biaya pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
Kemungkinan kesalahan cukup besar
Keberhasilan sistem kurang terjamin
Masalah-masalah dalam penerapan sistem
Metode pengembangan SIMD
System development life cycle
Prototyping
Database Dan Sistem Manajemen Database Bagi Organisasi Dakwah
Pengertian data base bagi organisasi dakwah
Pengertian data base dikaitkan dengan organisasi dakwah adalah sekumpulan informasi mengenai tantangan-tantangan dakwah ataupun masalah-masalah umat yang sama harus ada tindakan atau penanganan dari organisasi dakwah melalui ceramah para dai sebagai solusi problem umat tersebut yang disimpan dalam komputer secara sistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Karakterisetik database bagi organisasi dakwah
Data yang sama dapat diakses secara serentak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda
Data tidak bergantung pada sruktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi.
Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat data sebuah organsasi dakwah dapat dipertanggung jawabkan.
Langkah-langkah menyusun database bagi organisasi dakwah
Studi kelayakan
Rencana pendahuluan
Menganalisa sistem
Merancang sistem
Karakteristik Dan Pentingnya Database Bagi Organisasi Dakwah
Karakteristik dan pentingnya data base bagi organisasi dakwah
Data yang sama dapat diakses secara serentak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda
Data tidak bergantung pada sruktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi.
Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat data sebuah organsasi dakwah dapat dipertanggung jawabkan.
Perencanaan database
Database planning
Sistem definition
Reqruitment collection analiysis
Database design
DBMS selection
Ruang Lingkup Dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Ruang lingkup SIMD
Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang disebutkan pada proses dan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis dicatat dan diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk mengambil keputusan.
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari data dan fakta yang kemudian disebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tadinya tida tau menjadi tau.
Pengembangan SIMD
Konsep-konsep pokok
Sistem informasi untuk pengembangan dakwah
Dampak komputer dan sistem informasi untuk pengembangan dakwah
Dampak positif : sarana komunikasi menjadi lebih efektif
Dampak negatif : manusia menjadi malas berfikir
Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Kerangka dasar system informasi merupakan penyusun utama dalam menyusun sebuah system informasi manajemen agar dapat berjalan atau bekerja dengan baik sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Kerangka dasar tersebut meliputi komponen fisik, fungsi pengolahan dan keluaran untuk para pemakai.
Adapun dalam penyusunan kerangka dasar system informasi manajemen yaitu komponen, fungsi pengolahan, dan keluaran untuk pemakai sama dengan kerangka dasar system informasi manajemen hanya bagaimana baik komponen fisik, fungsi pengolahan, dan keluaran pemakai diterapkan dalam dakwah.
Kerangka dasar system informasi manajemen dakwah merupakan awal yang sangat penting agar system informasi manajemen dakwah dapat berjalan dengan baik sesuai kerangka dasar yang telah dibuat baik oleh da’I maupun seorang manajer da’I itu sendiri sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan untuk pengelolaan organisasi/aktivitas dakwah.
Metode Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Metode outsourching
Outsourching merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektifitas dan efisiensi kerja. Atau outsourching adalah pihak yang di luar perusahaan.
Metode insourching
Metode insourching atau disebut juga contracting, adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus kompeten dibidangnya, seperti departemen EDP (Elektronik Data Processing), atau merupakan metode pengembangan dan dukungan system teknologi informasi yang dilakukan oleh staff pada suatu divisi fungsional dalam organisasi dengan atau tanpa bantuan dari ahli system informasi.
Prototyping
Prototyping merupakan pembuatan model system prototype yang pembangunan atau pengembangannya dapat dilakukan dengan cepat. Prototyping mengakibatkan proses pembangunan atau pengembangan lebih cepat dan mudah.
System development life cycle (SDLC)
SDLC merupakan sebuah metodologi dalam pembangunan atau pengembangan system. SDLC memberikan kerangka kerja yang konsisten terhadap tujuan yang diingikan dalam pembangunan dan pengembangan system.
Setiap metode selalu bergantung dari daya dukung sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan. Metode terbaik adalah perencanaan yang disusun dengan berbasiskan sumber daya empiris yang dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin.
Penerapan Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Tiga sasaran utama dalam penerapan system informasi dalam suatu organisasi
Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi
Meningkatkan efektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis.
Ketiga sasaran tersebut dapat tercapai secara optimal apabila adanya jaminan keselarasan antara strategi system informasi dengan strategi bisnis organisasi.
Pengembangan system dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada. Perlunya pengembangan system adalah
Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada system yang lama
Prinsip pengembangan system
Tahapan pengembangan system
Perencanaan Dan Langkah-Langkah Menyusun Database Bagi Organisasi Dakwah
Perencanaan database
Data yang terorganisir dengan baik dapat menghasilkan informasi, pengorganisasian data untuk mencegah terjadinya duplikasi yang tidak diperlukan. Data yang terorganisasi dan saling berkaitan antara satu sama lainnya merupakan basis data (database). Sedangkan untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam suatu system dibutuhkan suatu pengelolaan database yang disebut dengan system manajemen basis data (database management-DBMS)
Langkah-langkah menyusun database bagi organisasi dakwah
Langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam perancangan database adalah sebagai berikut
Studi kelayakan
Dalam merancang database studi kelayakan adalah langkah pertama harus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam sebuah basis data.
Rencana pendahuluan
Langkah ini merupakan langkah yang menentukan lingkup system yang akan dibangun. Pada tahap ini akan dibuat diagram alir data yaitu DFD (Data Flow Diagram)
Menganalisa system
Pada langkah ini dilakukan analisa data yang dibutuhkan, penganalisaan ini dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan mendatangi langsung tempat atau objek yang dijadikan system implementasi.
Merancang system
Perancangan system yang dimaksud adalah memisahkan data mentah menjadi kelompok data yang disebut tabel.
Nama Kelompok :
Mirna Diana Pulungan :11744202419
Tesia Putri Pratami :11744200472
Yunita Pirahmi : 11744202775
Ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Sistem informasi manajemen dakwah adalah kumpulan komponen atau subsistem informasi yang saling berhubungan dan mendistribusikan informasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi atau aktifitas dakwah. System informasi manajemen dakwah adalah suatu proses pendekaan yang terorganisir dan terencana dengan menggunakan fasilitas teknologi computer untuk memberikan informasi yang tepat, sistematis, dan jeklas serta dapat memberikan kemudahan dalam proses manajemen dakwah.
System informasi manajemen sngatlah tepat jika dijadikan media untuk mengembangkan misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabliq akbar pun kita bisa mengembangkan misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabliq akbar pun kita bisa menyebar luaskan dakwah ini kepada masyarakat dunia. Dan ini karena kemajuan teknologi yang ada. Ini dapat meringankan bagi organisasi dakwah karena dana yang digunakan pun relative murah,
Konsep System Informasi Manajemen Dakwah
Defenisi Sistem
Defenisi system menurud para ahli :
Murdick dan rass (1993) mendefenisikan system sebagai seperangkat elemen yang di gabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan bersama.
Menurud sofi (1996) system terdiri dari unsur-unsur seperti masukan atau (input), pengelolaan (processing), serta keluaran (output)
Mc leod (1995) mendefenisikan system sebagai sekelompok elemen yang integrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, sumber daya yng mengalir dari output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik, maka dihubungkan dengan mekanisme control.
Defenisi Informasi
Beberapa defenisi informasi menurud para ahli :
Jogianto (2008) informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainnya.
Sutarman (2009) informasi adalah sekumpulan fakta atau data yang diorganisasikan dengan cara tertentu, sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
Krismiaji dan zobaer (2005) informasi adalah data yang telah di organisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.
Defenisi system informasi manajemen dakwah
System informasi manajemen dakwah adalah sebuah system informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Menurut Gordo B Davis bahwa system informasi manajemen dakwah adalah sebuah system pemakai yang terintegrasi yag menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen dakwah dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi manajemen dakwah.
Manfaat system informasi manajemen dakwah
Organisasi dakwaaah menggunakan system informasi untuk memudahkan mengelola-mengelola transaksi , dan mengurangi biaya dalam pengeluaran organisasi.
Mengembangkan perencanaan yang efektif
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung system informasi.
Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi
Kerangka dasar pengambilan keputusan
Pengertian pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam hal manajemen, adda beberapa penjelasan tentang pengambilan keputusan:
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang diperlukan pada kondisi ketidakpastian dan penuh resiko.
Pengambilan keputusan merupakan proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi relevan dan menganalisis data, baik oleh manajer secara relevan dan menganalisis data, baik oleh manajer secara individual maupun tim, dalam upaya mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnis.
Tipe-tipe pengambilan keputusan
Keputusan terprogram (programed decision)
Keputusan tidak terprogram (nonprogramed decision)
Keputusan setengah terprogram
Tahap pengambilan keputusan
Tahap pemahaman atau pemikiran
Tahap perancangan
Tahap pemilihan
Teknologi System Informasi
Pengertian teknologi informasi
Pengertian teknologi informasi menurud para ahli :
Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. (hag and keen, 1996)
Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. (lucas, 2000)
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. (William dan sawyer, 2003)
Fungsi teknologi informasi
Fungsi capture
Fungsi processing
Fungsi generation
Fungsi storage dan retrieval
Fungsi transmission
Tujuan teknologi informasi
Untuk memecahkan masalah
Membuka kreativitas
Teknologi informasi efektif dan efisien
Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Penerapan pengembangan sistem informasi pada organisasi dakwah
Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Tahapan pengembangan SIMD
Prencanaan sistem
Analisis sistem
Desain atau perencanaan sistem
Implementasi sistem
Pendekatan pengembangan SIMD
Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit
Biaya pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
Kemungkinan kesalahan cukup besar
Keberhasilan sistem kurang terjamin
Masalah-masalah dalam penerapan sistem
Metode pengembangan SIMD
System development life cycle
Prototyping
Database Dan Sistem Manajemen Database Bagi Organisasi Dakwah
Pengertian data base bagi organisasi dakwah
Pengertian data base dikaitkan dengan organisasi dakwah adalah sekumpulan informasi mengenai tantangan-tantangan dakwah ataupun masalah-masalah umat yang sama harus ada tindakan atau penanganan dari organisasi dakwah melalui ceramah para dai sebagai solusi problem umat tersebut yang disimpan dalam komputer secara sistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Karakterisetik database bagi organisasi dakwah
Data yang sama dapat diakses secara serentak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda
Data tidak bergantung pada sruktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi.
Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat data sebuah organsasi dakwah dapat dipertanggung jawabkan.
Langkah-langkah menyusun database bagi organisasi dakwah
Studi kelayakan
Rencana pendahuluan
Menganalisa sistem
Merancang sistem
Karakteristik Dan Pentingnya Database Bagi Organisasi Dakwah
Karakteristik dan pentingnya data base bagi organisasi dakwah
Data yang sama dapat diakses secara serentak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda
Data tidak bergantung pada sruktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi.
Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat data sebuah organsasi dakwah dapat dipertanggung jawabkan.
Perencanaan database
Database planning
Sistem definition
Reqruitment collection analiysis
Database design
DBMS selection
Ruang Lingkup Dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Ruang lingkup SIMD
Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang disebutkan pada proses dan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis dicatat dan diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk mengambil keputusan.
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari data dan fakta yang kemudian disebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tadinya tida tau menjadi tau.
Pengembangan SIMD
Konsep-konsep pokok
Sistem informasi untuk pengembangan dakwah
Dampak komputer dan sistem informasi untuk pengembangan dakwah
Dampak positif : sarana komunikasi menjadi lebih efektif
Dampak negatif : manusia menjadi malas berfikir
Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Kerangka dasar system informasi merupakan penyusun utama dalam menyusun sebuah system informasi manajemen agar dapat berjalan atau bekerja dengan baik sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Kerangka dasar tersebut meliputi komponen fisik, fungsi pengolahan dan keluaran untuk para pemakai.
Adapun dalam penyusunan kerangka dasar system informasi manajemen yaitu komponen, fungsi pengolahan, dan keluaran untuk pemakai sama dengan kerangka dasar system informasi manajemen hanya bagaimana baik komponen fisik, fungsi pengolahan, dan keluaran pemakai diterapkan dalam dakwah.
Kerangka dasar system informasi manajemen dakwah merupakan awal yang sangat penting agar system informasi manajemen dakwah dapat berjalan dengan baik sesuai kerangka dasar yang telah dibuat baik oleh da’I maupun seorang manajer da’I itu sendiri sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan untuk pengelolaan organisasi/aktivitas dakwah.
Metode Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Metode outsourching
Outsourching merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektifitas dan efisiensi kerja. Atau outsourching adalah pihak yang di luar perusahaan.
Metode insourching
Metode insourching atau disebut juga contracting, adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus kompeten dibidangnya, seperti departemen EDP (Elektronik Data Processing), atau merupakan metode pengembangan dan dukungan system teknologi informasi yang dilakukan oleh staff pada suatu divisi fungsional dalam organisasi dengan atau tanpa bantuan dari ahli system informasi.
Prototyping
Prototyping merupakan pembuatan model system prototype yang pembangunan atau pengembangannya dapat dilakukan dengan cepat. Prototyping mengakibatkan proses pembangunan atau pengembangan lebih cepat dan mudah.
System development life cycle (SDLC)
SDLC merupakan sebuah metodologi dalam pembangunan atau pengembangan system. SDLC memberikan kerangka kerja yang konsisten terhadap tujuan yang diingikan dalam pembangunan dan pengembangan system.
Setiap metode selalu bergantung dari daya dukung sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan. Metode terbaik adalah perencanaan yang disusun dengan berbasiskan sumber daya empiris yang dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin.
Penerapan Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Tiga sasaran utama dalam penerapan system informasi dalam suatu organisasi
Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi
Meningkatkan efektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis.
Ketiga sasaran tersebut dapat tercapai secara optimal apabila adanya jaminan keselarasan antara strategi system informasi dengan strategi bisnis organisasi.
Pengembangan system dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada. Perlunya pengembangan system adalah
Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada system yang lama
Prinsip pengembangan system
Tahapan pengembangan system
Perencanaan Dan Langkah-Langkah Menyusun Database Bagi Organisasi Dakwah
Perencanaan database
Data yang terorganisir dengan baik dapat menghasilkan informasi, pengorganisasian data untuk mencegah terjadinya duplikasi yang tidak diperlukan. Data yang terorganisasi dan saling berkaitan antara satu sama lainnya merupakan basis data (database). Sedangkan untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam suatu system dibutuhkan suatu pengelolaan database yang disebut dengan system manajemen basis data (database management-DBMS)
Langkah-langkah menyusun database bagi organisasi dakwah
Langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam perancangan database adalah sebagai berikut
Studi kelayakan
Dalam merancang database studi kelayakan adalah langkah pertama harus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam sebuah basis data.
Rencana pendahuluan
Langkah ini merupakan langkah yang menentukan lingkup system yang akan dibangun. Pada tahap ini akan dibuat diagram alir data yaitu DFD (Data Flow Diagram)
Menganalisa system
Pada langkah ini dilakukan analisa data yang dibutuhkan, penganalisaan ini dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan mendatangi langsung tempat atau objek yang dijadikan system implementasi.
Merancang system
Perancangan system yang dimaksud adalah memisahkan data mentah menjadi kelompok data yang disebut tabel.
Komentar
Posting Komentar