SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH

LOKAL IV D

DANI OKTAVIANA LESTARI (11744202591)
FERREN CHIKA PUTRITAMA (11744200686)
JUNI CENTIKA
(11744200445)



JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN AJARAN 2018/2019


PEMBAHASAN

2.1 RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI DAKWAH
Data
Fakta atau apapun yang dapat di gunakan sebagai input untuk menghasilkan informasi.
Informasi
Segala sesuatu yang terdiri dari fakta dan data, yang kemudian disebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu. Unsur penting yang harus ada dalam setiap informasi adalah fakta dan data.

2.2 KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH
Sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah system informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer.
Beberapa analisis terhadap system informasi manajemen dakwah, diantaranya:
a.   Mengamati perkembangan dakwah, dilingkungan masyarakat seberapa jauh peran serta sistem informasi manajemen dakwah memberikan konstribusi informasinya dalam memberikan gagasan maupun pemberitaan yang disampaikan.
b.  Membuat peta dakwah, peran serta sistem informasi manajemen dakwah dalam menyampaikan pesan-pesannya sudah tersalurkan kebeberapa segmentasi masyarakat yang ada, baik keragaman yang ada dari segi budaya, sosial, politik, dan sebagainya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Dakwah adalah Suatu proses pendekatan yang teroganisir, terencana serta terevaluasi untuk memberikan informasi yang tepat dan jelas serta dapat memberikan kemudahan dalam proses manajemen dakwah.

2.3 KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM INFORMASI
Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari  proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi, adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah keputusan(decision).
Ada empat dari pengambilan keputusan, yaitu:
Pemikiran (Inteligence)
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara berkesinambungan atau sesekali. Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang vertujuan untuk mengidentifikasi adanya permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan.

Perancangan (Design)
Tahap Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan menganalisa tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn pembuatan, pengujian dan validasi model dari situasi permasalahan tersebut.

Pemilihan (Choice)
Tahap pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara tindakan-tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya.


2.4 TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.

Mengapa Menggunakan Teknologi Sistem Informasi?
Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.

Kapan Menggunakan Teknologi Sistem Informas?
1. Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
3. Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan

2.5 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BAGI ORGANISASI DAKWAH
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi secara terintegrasi.Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :

Analisis Sistem,
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
Perancangan Sistem,
Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
Pembangunan dan Testing Sistem,
Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
Implementasi Sistem,
Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dann panduan seperlunya.
Operasi dan Perawatan,
Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
Evaluasi Sistem,
Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Untuk mengelola sumberdaya teknologi informasi secara efektif memerlukan perhatian yang besar pada sisi operasional. Oleh karena itu jika dikelola dengan baik, maka dapat mengurangi biaya operasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

2.6 DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN BAGI ORGANISASI DAKWAH
Adapun pengertian database dikaitkan dengan organisasi dakwah yaitu sekumpulan informasi mengenai tantangan-tantangan dakwah atau pun masalah-masalah umat yang mana harus ada tindakan atau pengangana dari organisasi dakwah melalui ceramah-ceramah para da’i sebagai solusi problem umat tersebut yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

2.7 KARAKTERISTIK DAN PENTINGNYA DATABASE BAGI ORGANISASI DAKWAH
Karakterisitik database bagi organisasi dakwah adalah sebagai berikut:
a.         Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda. Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini memudahkan setiap bagian/ divisi dalam organisasi dakwah untuk mengakses data secara bersamaan sesuai dengan kebutuhannya.
b.        Data tidak bergantung kepada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi. Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini memudahkan anggota organisasi yang berkecimpung langsung dalam sistem informasi manajemen untuk mencari data dari program aplikasi yang digunakan untuk menghimpun dan manyimpan database organisasi dakwahnya tersebut.
c.         Data memiliki integritas (yaitu akurasi dan validasi) yang terkendali. Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat data sebuah organisasi dakwah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena data tersebut dapat diintegrasikan dengan akurasi  dan validasi yang terkendali.
d.        Para pemakai dapat mendefinisikan database, dengan menggunakan suatu Bahasa Definisi Data/ Data Definition Language (DDL) yang mengijinkan para pemakai untuk menetapkan struktur dan jenis data dan batasan pada definisi data yang disimpan database pada suatu sistem informasi manajemen dalam sebuah organisasi dakwah.
e.         Para pemakai dapat memasukkan/ menyisipkan, membaharui, menghapus, dan mendapat kembali data dari database, dengan menggunakan suatu Bahasa Manipulasi Data/ Data Manipulation Language ( DML). DML menyediakan fasilitas pemeriksaan umum pada data ini, memanggil data dengan bahasa query. Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini memberikan ruang bagi pengendali sistem informasi manajemen organisasi dakwah untuk melakukan revisi terhadap suatu data yang belum valid.
f.        Menyediakan akses yang dikendalikan database. Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat sistem informasi manajemen suatu organisasi dakwah menjadi lebih efektif  sehingga antara database dengan organisasi dakwah itu sendiri menjadi terpadu

2.8 RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MD
Data
Fakta dan angka yang tidak sedang di sebutkan pada proses keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang di catat dan di arsipkan tanpaa maksud segera di ambil kembali untuk mengambil keputusan.
Informasi
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari fakta dan data, yang kemudian disebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu. Unsur penting yang harus ada dalam setiap informasi adalah fakta dan data. Ketika data bagus dan lengkap maka informasi yang disajikan pun akan menjadi bagus juga.

Konsep dasar informasi dapat dijelaskan dengan beberapa definisi, antara lain:
a.       Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b.      Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
c.       Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.9 KERANGKA DASAR SISTEM INFORMASI MD
Dengan melihat karangka dasar sistem informasi manajemen, maka didapatkan bahwa kerangka dasar sistem informasi manajemen dakwah adalah penyusun utama dalam menyusun sebuah sistem informasi manajemen dakwah agar dapat berjalan atau bekerja dengan baik sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi/aktifitas dakwah.
Adapun dalam penyusunnya, yaitu komponen fisik, fungsi pengolahan, dan keluaran untuk pemakai sama dengan kerangka dasar sisitem informasi manajemen hanya bagaimana baik komponen fisik, fungsi pengolahan, dan keluaran pemakai diterapkan dalam dakwah.

2.10 METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAKWAH BAGI ORGANISASI DAKWAH
1. Metode Outsourching
Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Menurut The British Computer Society, outsourcing adalah pihak lain diluar perusahaan. Dengan definisi yang demikian luas dari outsourcing ini, metode ini seringkali juga disamakan dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau istilah lain yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.

2. Metode Insourching
Metode insourcing atau disebut juga contracting, adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus yang kompeten dibidangnya, seperti departemen EDP (Electronic Data Processing), atau merupakan metode pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh staff pada suatu divisi fungsional dalam organisasi dengan atau tanpa bantuan dari ahli sistem informasi. Motode ini dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.
Pengembangan ini dilakukan oleh para ahli sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information Technology), atau IS (Information System). Pengembangan sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem.
2.11 PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BAGI ORGANISASI DAKWAH
Tiga sasaran utama dalam penerapan system informasi dalam suatu organisasi.
Memperbaiki efesiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informatkan asi.
Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaska kebutuhan informasi guna pengambilan kputusan.
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (ward and peppard, 2002).
Ketiga sasaran tersebut dapat tercapai secara optimal apabila adanya jaminan keselarasan antara strategi sisitem informasi dengan strategi bisnis organisasi, dimana nantinya strategi bisnis skan memberikan arahan terhadap tercapainya suatu goal organisasi, dan strategi system informasi akan memberikan dukungan terhadap pencapaian goal organisasi melalui penyiapan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan teknologi bisnis organisasi untuk menentukan strategi sisitem informasi yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi melalui perencanaan strategi Bisnis dan stategi system informasi perencanaanformasi, metodologi Ward-peppar.

2.12 PERENCANAAN DAN LANGKAH MENYUSUN  DATABASE BAGI ORGANISASI DAKWAH
Langkah-langkah yang harus di penuhi dalam perancangan database adalah sebagai berikut :
Studi Kelayakan
Dalam merancang database studi kelayakan adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam sebuah basisdata. Studi kelayakan akan menghasilkan data mentah dalam pembuatan basisdata. Dalam studi kelayakan ini digunakan untuk menginventaris kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar tidak menggangu proses pengembangan sistem yang telah direncanakan.
Rencana Pendahuluan.
Langkah ini merupakan langkah yang menentukan lingkup sistem yang diakan di bangun. Pada tahap ini akan dibuat diagram alir data yaitu DFD (Data Flow Diagram). Bentuk DFD digunakan untuk mendokumentasikan proses berjalannya sistem yang sedang dibangun, termasuk entitas sumber-sumber masukan dan hasilnya atau keluaran. Fungsi DFD untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.
Menganalisa Sistem
Pada langkah ini dilakukan analisa data yang dibutuhkan, Penganalisaan ini dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan mendatangi langsung tempat atau objek yang dijadikan sistem implementasi.
Proses analisa ini dapat dilakukan melalui wawancara atau dengan mencari data pada objek tujuan sehingga validasi data tercapai. Data-data yangyang valid tersebut siap diimplentasikan kedalan sistem database.
Merancang Sistem
Perancangan sistem yang dimaksud adalah memisahkan data mentah menjadi kelompok data yang bisa disebut tabel. Dengan mengimplentasikannya kedalam sistem yang terdistribusi dalam bentuk database akan mempermudah melakukan tindakan lebih lanjut dalam implementasi. Perancangan sistem ini akan menghasilkan penggambaran dengan bentuk yang lebih jelas dan terkelompok yan di sebut Tabel

Komentar

Postingan populer dari blog ini