Nama : Sonia Amanda
Kelas : 4D
Tugas : Resume
BAB 1. Sistem Informasi Manajemen Dakwah
System informasi manajemen dakwah ialah kumpulan komponen atau subsistem informasi yang salig berhubungan dan mendistribusikan infromasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi atau aktifitas dakwah.
Perangkat pendukung SIM Dakwah;
Hardwar
Software
Brainware
BAB 2. Konsep Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi. Berikut adalah konsep-konsep pokok SIM.
Konsep Informasi, Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi, Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
Konsep Sistem, Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
Konsep Organisasi dan Manajemen, Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
Konsep Pengambilan Keputusan, Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Konsep Nilai Informasi, Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan, misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam system.
BAB 3. Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam hal manajemen. Ada beberapa penjelasan tentang pengambilan keputusan antara lain:
Teori keputusan adalah metodologi untuk struktur dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau beresiko.
Pengambilan keputasan merupakan proses mental dimana seorang manejer memperoleh dan menggunakan data untuk mendapat kan informasi yang relevan.
Proses pengambilan keputusan
Pemahaman
Perancangan
Proses
BAB 4. Teknologi System Informasi
Secara umum, menurut Turban (2005) teknologi system informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. TI mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dan kemudian informasi disebarkan untuk tujuan tertentu, Alter (1992).
Beberapa peranan sistem informasi, menurut Alter (1992), antara lain :
Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas (otomasi).
Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
Mengintegrasikan subsistem-subsistem
BAB 5. Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Pengembangan system merupakan penyusunan data dari system yang lama ke yang baru. Tiga sasaran utama dalam penerpan system informasi dalam satu organisasi yaitu :
Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi.
Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebbutuhan informasi guna pengambilan keputusan.
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan ke unggulan kompetitif organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis.
Tahap pengembangan system informasi dalam organisasi dakwah terdiri 5 tahapan yaitu :
Perencanaan system
Analisis system
Desain atau perancangan system
Implementasi system
BAB 6. Database Dan System Manajemen Database Bagi Organisasi Dakwah
Dalam sistem informasi database merupakan salah satu komponen penting. Secara sederhana Database dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai macam data yang nantinya akan diproses untuk dijadikan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak, baik intern maupun ekstern.
Informasi berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basisdata menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.
Langkah-langkah menyusun database bagi organisasi dakwah yaitu:
Studi kelayakan
Studi pendahuluan
Menganalisa system
Merancang system
Alat komunikasi penyusunan database yaitu:
Computer atau laptop
Pemprograman
PHP
Java
Visual basic
Perangkat lunak database
MYSQL
Oracle
PostgresSQL
Interbase
monngoDB
Komponen system database
Field
Record
Table
Primai Key
Forergh Key
BAB 7. Karakteristik Dan Pentingnya Database Bagi Organisasi Dakwah
Karakteristik database bagi organisasi dakwah adalah sebagai berikut:
Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
Data tidak bergantung kepada struktur penyimpana atau cara membaca data dari program aplikasi atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
Data memiliki imtegritas yaitu akurasi dan validasi yang terkendali.
Para pemakai dapat mendefenisikan database, dengan menggunakan suatu bahasa defenisi data atau data definition language (DDL) yang mengijinkan para pemakai untuk menetapkan struktur dan jenis data.
Menyediakan akses yang dikendalikan database.
Pentingnya penggunaan data base bagi organisasi dakwah, yaitu:
Kecepatan dan kemudahan
Control dan terpusat
Pemakaian bersama-sama
Meghemat biaya perangkat
Keamanan data
BAB 8. Ruang lingkup Dan Perkembangan System Informasi Manajemen Dakwah
Ruang lingkup system informasi manajemen dakwah yaitu:
Data, adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input untuk menghasilkan informasi, data tidak selalu dalam kumpulan huruf-huruf dan bentuk kata atau kalimat.
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari fakta dan data yang kemudian kdisebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tidak tahu menjadi tahu.
Perkembangan system informasi manajemen dakwah
Konsep-konsep pokok, sebuah anggapan yang menyatakan bahwa system informasi menambah nilai suatu organisasi. Informasi dipandag sebagai suatu sumberdaya seperti halnya dengan tanah, buruh dan modal.
System informasi untuk pengembangan dakwah, kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga dengan berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah maka dapat dipastikan bahwa Da’I sangat memerlukan akan adanya system informasi dakwah. Dengan adanya system informasi dakwah, kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.
BAB 9. Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Dakwah
Kerangka dasar merumuskan konsep yangmendasari penstrukturan system infomasi manajemen dakwah. System informasi manajemen merupakan sebuah proses mengorganisasikan sebuah informasi dari system informasi untuk membantu atau sebagian dasar pengambilan keputusan. Struktur system informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu system terstruktur ( formal) dan system yang tidak terstruktur (non formal). System formal adalag system yang berjalan menurut norma-norma organisasi. Sedangkan system non formal system yang berlaku dilingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi.
BAB 10. Metode Pengembangan System Informasi Pada Organisasi Dakwah
Metode out sourcing, merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaan pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja.
Metode insourcing adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus kompeten dibidangnya, seperti departeman( EDP) atau merupakan metode pengembangan dan dukungan system teknologi informasi yang dilakukan oleh staf pada suatu difisi fungsional dalam organisasi dengan bantuan dari ahli system informasi.
BAB 11. Penerapan Pengembangan System Informasi Pada Organisasi Dakwah
Tiga sasaran utama dalam pengembangan system informasi dalam suatu organisasi, yaitu:
Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi.
Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan.
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis.
BAB 12. Perencanaan Dan Langkah-Langkah Menyusun Database Bagi Organisasi Dakwah
Dalam perencanaan database dapat digunakan berbagai macam DBMS (Dabtabase Manajamen System) seperti MS Access, SQL Server, MY SQL. Dengan DBMS tersebut dapat dibuat program aplikasi basis data yang dapat digunakan untuk merancang, membuat dan mengelola database. Pada perencanaan database dibuat terlebih dahulu struktur basis data dengan membuat field-field untuk beberapa tabel yang diperlukan menggunakan DBMS, sedangkan pembuatan form dapat menggunakan software bahasa pemrograman seperti visual basic atau visual net, Delphi atau pada beberapa DBMS sudah tersedia fitur untuk membuat program aplikasi secara langsung dari DBMS-nya yang digunakan untuk pengaksesan databasenya. Dalam perencanaan database, langkah-langkah kerjannya sebagai berikut:
Database planning, pada tahap ini mengenai bagaiman data-data dikoleksi, cara-cara menampilkan data,dokumentasi dan implementasinya pada saat database tersebut sudah siap dipakai.
System definition, berkaitan dengan aturan-aturan yang berkaitan dengan hasil planning yang mencakup hal-hal seperi SDM, Marketing.
Requirement collection dan Analysis, pada langkah ini dilakukan pembatasan data yang dibutuhkan.
Dabatase design, untuk menentukan data model yang mencakup tabel (atribut dan domain, view, relationship dan ruler.
DBMS selection, bersifat opsional artinnya dalam hal penentuan DBMS mana yang akan digunakan.
Application Design
Protyping, membahas masalah mengenai integritas data.
Implementation, prinsip yang harus digunakan adalah pada saat dipresentasikan harus mudah dipahami.
Data convertation dan loading
Testing
Maintenance, pemeliharaan databse setelah digunakan.
Langkah-langkah dalam menyusun database, yaitu:
Studi kelayakan
Rencana pendahuluan
Menganalisa system
Merancang system
Kelas : 4D
Tugas : Resume
BAB 1. Sistem Informasi Manajemen Dakwah
System informasi manajemen dakwah ialah kumpulan komponen atau subsistem informasi yang salig berhubungan dan mendistribusikan infromasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi atau aktifitas dakwah.
Perangkat pendukung SIM Dakwah;
Hardwar
Software
Brainware
BAB 2. Konsep Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi. Berikut adalah konsep-konsep pokok SIM.
Konsep Informasi, Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi, Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
Konsep Sistem, Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
Konsep Organisasi dan Manajemen, Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
Konsep Pengambilan Keputusan, Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Konsep Nilai Informasi, Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan, misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam system.
BAB 3. Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam hal manajemen. Ada beberapa penjelasan tentang pengambilan keputusan antara lain:
Teori keputusan adalah metodologi untuk struktur dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau beresiko.
Pengambilan keputasan merupakan proses mental dimana seorang manejer memperoleh dan menggunakan data untuk mendapat kan informasi yang relevan.
Proses pengambilan keputusan
Pemahaman
Perancangan
Proses
BAB 4. Teknologi System Informasi
Secara umum, menurut Turban (2005) teknologi system informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. TI mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dan kemudian informasi disebarkan untuk tujuan tertentu, Alter (1992).
Beberapa peranan sistem informasi, menurut Alter (1992), antara lain :
Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas (otomasi).
Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
Mengintegrasikan subsistem-subsistem
BAB 5. Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
Pengembangan system merupakan penyusunan data dari system yang lama ke yang baru. Tiga sasaran utama dalam penerpan system informasi dalam satu organisasi yaitu :
Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi.
Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebbutuhan informasi guna pengambilan keputusan.
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan ke unggulan kompetitif organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis.
Tahap pengembangan system informasi dalam organisasi dakwah terdiri 5 tahapan yaitu :
Perencanaan system
Analisis system
Desain atau perancangan system
Implementasi system
BAB 6. Database Dan System Manajemen Database Bagi Organisasi Dakwah
Dalam sistem informasi database merupakan salah satu komponen penting. Secara sederhana Database dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai macam data yang nantinya akan diproses untuk dijadikan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak, baik intern maupun ekstern.
Informasi berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basisdata menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.
Langkah-langkah menyusun database bagi organisasi dakwah yaitu:
Studi kelayakan
Studi pendahuluan
Menganalisa system
Merancang system
Alat komunikasi penyusunan database yaitu:
Computer atau laptop
Pemprograman
PHP
Java
Visual basic
Perangkat lunak database
MYSQL
Oracle
PostgresSQL
Interbase
monngoDB
Komponen system database
Field
Record
Table
Primai Key
Forergh Key
BAB 7. Karakteristik Dan Pentingnya Database Bagi Organisasi Dakwah
Karakteristik database bagi organisasi dakwah adalah sebagai berikut:
Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
Data tidak bergantung kepada struktur penyimpana atau cara membaca data dari program aplikasi atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
Data memiliki imtegritas yaitu akurasi dan validasi yang terkendali.
Para pemakai dapat mendefenisikan database, dengan menggunakan suatu bahasa defenisi data atau data definition language (DDL) yang mengijinkan para pemakai untuk menetapkan struktur dan jenis data.
Menyediakan akses yang dikendalikan database.
Pentingnya penggunaan data base bagi organisasi dakwah, yaitu:
Kecepatan dan kemudahan
Control dan terpusat
Pemakaian bersama-sama
Meghemat biaya perangkat
Keamanan data
BAB 8. Ruang lingkup Dan Perkembangan System Informasi Manajemen Dakwah
Ruang lingkup system informasi manajemen dakwah yaitu:
Data, adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input untuk menghasilkan informasi, data tidak selalu dalam kumpulan huruf-huruf dan bentuk kata atau kalimat.
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari fakta dan data yang kemudian kdisebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tidak tahu menjadi tahu.
Perkembangan system informasi manajemen dakwah
Konsep-konsep pokok, sebuah anggapan yang menyatakan bahwa system informasi menambah nilai suatu organisasi. Informasi dipandag sebagai suatu sumberdaya seperti halnya dengan tanah, buruh dan modal.
System informasi untuk pengembangan dakwah, kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga dengan berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah maka dapat dipastikan bahwa Da’I sangat memerlukan akan adanya system informasi dakwah. Dengan adanya system informasi dakwah, kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.
BAB 9. Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Dakwah
Kerangka dasar merumuskan konsep yangmendasari penstrukturan system infomasi manajemen dakwah. System informasi manajemen merupakan sebuah proses mengorganisasikan sebuah informasi dari system informasi untuk membantu atau sebagian dasar pengambilan keputusan. Struktur system informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu system terstruktur ( formal) dan system yang tidak terstruktur (non formal). System formal adalag system yang berjalan menurut norma-norma organisasi. Sedangkan system non formal system yang berlaku dilingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi.
BAB 10. Metode Pengembangan System Informasi Pada Organisasi Dakwah
Metode out sourcing, merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaan pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja.
Metode insourcing adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus kompeten dibidangnya, seperti departeman( EDP) atau merupakan metode pengembangan dan dukungan system teknologi informasi yang dilakukan oleh staf pada suatu difisi fungsional dalam organisasi dengan bantuan dari ahli system informasi.
BAB 11. Penerapan Pengembangan System Informasi Pada Organisasi Dakwah
Tiga sasaran utama dalam pengembangan system informasi dalam suatu organisasi, yaitu:
Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi.
Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan.
Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis.
BAB 12. Perencanaan Dan Langkah-Langkah Menyusun Database Bagi Organisasi Dakwah
Dalam perencanaan database dapat digunakan berbagai macam DBMS (Dabtabase Manajamen System) seperti MS Access, SQL Server, MY SQL. Dengan DBMS tersebut dapat dibuat program aplikasi basis data yang dapat digunakan untuk merancang, membuat dan mengelola database. Pada perencanaan database dibuat terlebih dahulu struktur basis data dengan membuat field-field untuk beberapa tabel yang diperlukan menggunakan DBMS, sedangkan pembuatan form dapat menggunakan software bahasa pemrograman seperti visual basic atau visual net, Delphi atau pada beberapa DBMS sudah tersedia fitur untuk membuat program aplikasi secara langsung dari DBMS-nya yang digunakan untuk pengaksesan databasenya. Dalam perencanaan database, langkah-langkah kerjannya sebagai berikut:
Database planning, pada tahap ini mengenai bagaiman data-data dikoleksi, cara-cara menampilkan data,dokumentasi dan implementasinya pada saat database tersebut sudah siap dipakai.
System definition, berkaitan dengan aturan-aturan yang berkaitan dengan hasil planning yang mencakup hal-hal seperi SDM, Marketing.
Requirement collection dan Analysis, pada langkah ini dilakukan pembatasan data yang dibutuhkan.
Dabatase design, untuk menentukan data model yang mencakup tabel (atribut dan domain, view, relationship dan ruler.
DBMS selection, bersifat opsional artinnya dalam hal penentuan DBMS mana yang akan digunakan.
Application Design
Protyping, membahas masalah mengenai integritas data.
Implementation, prinsip yang harus digunakan adalah pada saat dipresentasikan harus mudah dipahami.
Data convertation dan loading
Testing
Maintenance, pemeliharaan databse setelah digunakan.
Langkah-langkah dalam menyusun database, yaitu:
Studi kelayakan
Rencana pendahuluan
Menganalisa system
Merancang system
Komentar
Posting Komentar