NAMA : MAISAROH ZENDATO: 11744202699
NAMA : Ismail Marzuki hsb1:
11744102367
TUGAS: RESUME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH
PEMBAHASAN

1.      Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Dakwah
1.      Data
Adalah fakta dan angka yang tidak sedang di sebutkan pada proses keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang di catat dan di arsipkan tanpaa maksud segera di ambil kembali untuk mengambil keputusan.
Data adalah fakta atau apapun yang dapat di gunakan sebagai input untuk menghasilkan informasi, saat ini data tidak selalu dalam kumpulan huruf-huruf dan bentuk kata atau kalimat.
2.      Informasi
Informasi adalah segala sesuatu yang terdiri dari fakta dan data, yang kemudian disebarkan baik itu melalui media maupun secara langsung hingga orang lain yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu. Unsur penting yang harus ada dalam setiap informasi adalah fakta dan data. Ketika data bagus dan lengkap maka informasi yang disajikan pun akan menjadi bagus juga.
Konsep dasar informasi dapat dijelaskan dengan beberapa definisi, antara lain:
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
c. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2 .     Konsep Pengambilan Keputusan Untuk Sistem Informasi
A.    Proses Pengambilan Keputusan
Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon yang akan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri dari tiga tahap pokok:
a.       Penyelidikan
b.      Perancangan
c.       Pemilihan
B.     Kerangka Kerja dan Konsep untuk Pengambilan Keputusan
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasi pengambilan keputusan. Pemahaman terhadap kerangka kerja dan konsepnya akan bermanfaat untuk pembahasan berikutnya.
1.      Sistem Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a.       Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
b.      Memiliki metode (aturan, hubungan dan sebgainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c.       Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
3. Teknologi Sistem Informasi
Pengertian Teknologi Sistem Informasi
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.
Mengapa Menggunakan Teknologi Sistem Informasi
Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.
Kapan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi
1. Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
3. Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan
4.   Metode Pengembangan Sistem Informasi Pada Organisasi Dakwah
dalam pengembangan sistem informasi ada beberapa metode yang harus di lakukan diantaranya :
1.      Metode outsourcing
Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektifitas dan efesiensi kerja. Menurut the british computer society, outsourcing adalah pihak yang di luar perusahaan. Dengan definisi yang demikian luas dari outsoucing ini, metode ini seringkali juga disamakan dengan metode lain seperti: sub kontak, supplier, proyek atau istilah lain yang berbeda-beda dilapangan namun, pada dasarnya adalah sama pemindahan layanan kepihak lain.
2.      Metode Insourcing
Metode insourcing atau disebut juga contracting, adalah suatu usaha pengembangan ICT dalam perusahaan, dengan membentuk divisi khusus kompeten dibidangnya, seperti departemen EDP ( Elektronik Data Processing ), atau merupakan metode pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh staff pada suatu divisi fungsional dalam organisasi dengan atau tanpa bantuan dari ahli sistem informasi. Metode ini dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user depelopment.
Pengembangan ini di lakukan oleh para ahli sistem informasi yang berada dalam departemen EDP ( Electronik Data Prcessing ), IT ( Information technology ) atau IS (Information system) pengembangan sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan  SDLC ( Systems Develovment Life Cycle ) atau daur hidup pengembangan sistem.
5. Alat Komunikasi Penyusunan Database bagi Organisasi Dakwah
Alat komunikasi penyusunan database bagi organisasi dakwah adalah sebagai berikut :
1.      Komputer atau Laptop (Server dan Client)
2.      Pemrograman (Front End)
-          PHP
-          Java
-          Visual Basic
-          Dll
3.      Perangkat Lunak Database (Back End)
-          MySQL
-          Oracle
-          PostGresSQL
-          Interbase
-          MongoDB
-          Dll
4.      Komponen Sistem Database
1.      Field
Merupakan sistim terkecil dari tabel yang menggambarkan suatu item data, contoh : NIM, Nama, Alamat dan lain-lain.
2.      Record
Kumpulan dari file-file yang menggambarkan suatu unit data individu, contoh : data mahasiswa dengan NIM 07 451 007 dengan nama Amin di Bandung dan informasi lain yang berhubungan dengan mahasiswa tersebut. Atau data jamaah Haji yang akan berangkat ke tanah suci, seperti data nomor porsi dan dll.
3.      Table
Kumpulan dari beberapa record yang menggambarkan satu kesatuan data dan sudah dimiliki orang tertentu, contoh : Mahasiswa, mata kuliah, data Muzakki, data Mustahik, data persentase kekayaan warga, data jamaah haji, dan lain-lain.
4.      Primay Key
Field yang berisi nilai yang unik, field itu tidak pernah memiliki data yang sama, contoh : file NIM dimiliki oleh lebih dari satu orang mahasiswa, maka NIM dapat dijadikan sebagai primary key. Di kasus lain seperti data Jamaah Haji (Nomor Porsi) yang dimana nomor porsi ini sebagai data setiap jamaah haji selama di tanah suci.
5.      Forergh Key
Field yang digunakan sebagai perhubungan antara satu tabel dengan tabel yang lainnya agar saling berelasi, contoh : tabel nilai juga memiliki tabel NIM, tapi field NIM disini merupakan field forergh key yang digunakan untuk menghubungkan tabel mahasiswa dengan tabel nilai.
   6.  Karakteristik Database
a. Data yang sama dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda
b. Data tidak tergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi
c. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali
d. Database memiliki sifat terbahas dan keadaan fisik data yang dapat menyebabkan database dapat mengembangkan ukurannya, tapi hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan dipindahkan ke sistim yang lebih besar lagi tanpa menulis ulang aplikasinya
Kelebihan database :
a. Dapat melakukan pencarian data dengan cepat dan akurat
b. Dapat memilih data mana saja yang akan dilihat (dimanipulasi)
c. Dimungkinkan untuk kode program yang dapat disimpan di dalam database yang berfungsi untuk mengatur database
d. Dimungkinkan untuk menghindari kesalahan input data dari pengguna
e. Dapat mengolah data dalam jumlah yang besar
f. Dapat mengatur hak akses setiap user yang akan menggunakan data
7.    Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Dakwah
1. Konsep-Konsep Pokok
        Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.
       Sebuah anggapan yang mendasar menyatakan bahwa sistem informasi menambah nilai suatu organisasi .informasi dipandang sebagai suatu sumberdaya seperti halnya dengan tanah, buruh dan modal. Informasi bukan barang bebas. Ia harus diperoleh, diolah, disimpan, diambil kembali, dimanipulasi dan dianalisis, didistribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki sistem informasi yang terancang baik secara umum akan memiliki keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah.
2. Sistem Informasi untuk Pengembangan Dakwah
       Kegiatan dakwah kini tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga dengan berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah, maka dapat dipastikan bahwa Da’i sangat memerlukan akan adanya sistem informasi dakwah. Dengan adanya SID, kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.
       Melihat gelagat pemakaian teknologi dari ummat, seperti penggunaan telepon sesular, internet (facebook, email, tweeter, blog, web) kegiatan dakwah juga harus mampu memaksilakan media-media tersebut. Para da’i dan aktifis organisasi dakwah harus mampu merencanakan, menjalankan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan dakwahnya yang berbasis teknologi informasi.
8.     Kerangka dasar sistem informasi manajemen
Kerangka daasar sistem informasi manajemen merupakan penyusun utama dalam menyusun sebuah sistem informasi manajemen agar dapat berjalan atau bekerja dengan baik sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Kerangka dasar tersebut meliputi komponen fisik, fungsi pengolahan, dan keluaran untuk para pemakai.
a.      Komponen fisik meliputi :
1.      Hardware
2.      Software
3.      File/data base
4.      Prosedur
5.      Personalia pengoperasian
b.      Fungsi Pengoahan meliputi :
1.      Pengolahan Transaksi
2.      Memelihara File Hitoris
3.      Menghasilkan Keluaran
4.      Interaksi dengan Pemakai
c.       Keluaran untuk pemakai
Komponen Fisik
Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas computer ( pusat pengolah, unit masukan/keluaran, unit penyimpanan file, dan sebagainya ), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
 Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi.
 Instruksi untuk pemakai
.        1. Instruksi untuk penyiapan masukan
         2. Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat computer.

9. PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA ORGNISASI DAKWAH
Tiga sasaran utama dalam penerapan system informasi dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efesiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaska kebutuhan informasi guna pengambilan kputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (ward and peppard, 2002). Ketiga sasaran tersebut dapat tercapai secara optimal apabila adanya jaminan keselarasan antara strategi sisitem informasi dengan strategi bisnis organisasi, dimana nantinya strategi bisnis akan memberikan arahan terhadap tercapainya suatu goal organisasi, dan strategi system informasi akan memberikan dukungan terhadap pencapaian goal organisasi melalui penyiapan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan teknologi bisnis organisasi untuk menentukan strategi sisitem informasi yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi melalui perencanaan strategi Bisnis dan stategi system informasi perencanaanformasi, metodologi Ward-peppar.
Namun sering ditemukan bahwa penerapan TI kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut terjadi akibat penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan SI/TI adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan TI sebagai bagian solusi (Earl, 1992).


10.  PERENCANAAN DATABASE
Dalam perencanaan database dapat digunakan berbagai macam DBMS (Database Management System) seperti MS Access, SQL Server,MY SQL dsb. Dengan DBMS tersebut dapat dibuat program aplikasi basis data yang dapat digunakan untuk merancang, membuat, dan mengelola database. Pada perencanaan database dibuat terlebih dulu struktur basis data dengan membuat field-field untuk beberapa tabel yang diperlukan menggunakan DBMS, sedangkan pembuatan form dapat menggunakan software bahasa pemrograman seperti Visual Basic/Visual.Net, Delphi, atau pada beberapa DBMS sudah tersedia fitur untuk membuat program aplikasi secara langsung dari DBMS-nya yang digunakan untuk pengaksesan databasenya.
Dalam perencanaan database, langkah-langkah kerjanya dapat mengacu pada suatu konsep pengembangan database. Salah satu konsep pengembangan database tersebut ialah Database System Development Life Cycle (DSDLC).
Langkah-langkah kerjanya sendiri terdiri dari:
1. Database Planning
 Pada tahap awal ini yang dipikirkan adalah tentang bagaimana data-data dikoleksi, cara-cara menampilkan data, dokumentasi dan implementasinya pada saat database tersebut sudah siap dipakai.
2. System Definition
 Disini ditetapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan hasil planning yang mencakup hal-hal seperti SDM,Marketing dsb.
3. Requierment Collection & Analysis
 Pada langkah ini dilakukan pembatasan data yang dibutuhkan, serta pendukung database agar dapat didokumentasikan.
4. Database Design
 Langkah untuk menentukan data model yang mencakup tabel (atribut dan domain), view, relationship, dan ruler.
5. DBMS Selection
 tahap ini bersifat opsional artinya dalam hal penentuan DBMS mana yang akan digunakan sangat bergantung dari kasus yang dihadapi, contoh jika ada kasus pembuatan database untuk kasus praktek dokter yang hanya membutuhkan dua entitas yaitu dokter dan pasien dengan asumsi pada setiap bulannya akan didapat rata-rata pasien berjumlah 500-600 orang, maka DBMS yang digunakan tidak harus menggunakan DBMS yang memerlukan konfigurasi rumit seperti SQL Server, Oracle dsb namun cukup dengan DBMS yang sederhana seperti MS Access.

Komentar

Postingan populer dari blog ini